Film The Amazing Spider-Man 2 dibuka dengan bagaimana rumitnya Kota New York. Spider-Man melakukan ‘pembersihan’ di jalanan Manhattan, ketika para polisi mencoba menangkap kejahatan yang dilakukan sopir truk, Aleksei Sytsevich (Paul Giamatti), yang harus dihentikan.
Aksi Spider-Man di sini terlihat lucu, santai, menyenangkan, dan kocak. Dia melompati bangunan lain, melayang, menolong seorang pria cupu bernama Max Dillon (Jammie Fox) yang nyaris tertabrak taksi yang dikendarai Sytsevich, dia juga menerima telepon dari kekasihnya, Gwen Stacy (Emma Stone), sambil berdiri di depan moncong mobil. Adegan awal yang terlihat semrawut itu justru akan menjadi klimaks pada akhir film di mana masing-masing terlibat dalam aksi Spider-Man untuk menumpas kejahatan.
Performa Peter Parker yang diperankan Andrew Garfield lebih manusiawi dibandingkan karakter Peter yang diperankan Tobey Maguire yang cenderung kaku dan serius. Kini, Spider-Man selain mengurusi kejahatan besar, dia juga menyelamatkan seorang anak yang diganggu teman-teman sekolahnya. Atau menjahili seorang gangster Rusia dengan cara melorotkan celananya. Bukan gambaran sebagai superhero yang dingin dan berat.
Spider-Man mendapatkan musuh yang sangat hebat. Max Dillon yang memujanya berbalik menjadi benci ketika telah berubah menjadi Electro. Perubahan yang tak sengaja, ketika teknisi listrik di Oscorp itu terjatuh ke dalam kolam belut listrik yang menyetrumnya. Belum selesai urusan dengan Electro, Spider-Man juga berhadapan dengan sahabatnya sejak kecil, Harry Osborne (Danee Deehann), yang berubah menjadi Green Goblin karena penyakit yang diturunkan dari ayahnya. Tapi sepertinya masalah Spidey tidak berkesudahan. Kemampuannya diuji ketika Sytsevich diubah lewat serangkaian uji coba menjadi Rhino, robot badak yang menyerang Spiderman. (Baca: Sony Pictures Siapkan Sekuel 3 Film Spiderman)
Dengan masalah besar untuk mendamaikan dunia itu, sang superhero diliputi kebingungan dengan kisah percintaanya bersama Gwen Stacey (Emma Stone). Semakin kompleks karena janji Peter kepada ayah Gwen untuk menjauhi putrinya dari mara bahaya. Di sela-sela itu, Peter juga berhasil menemukan jawaban dari rahasia ayahnya mengenai proyek Roosevelt yang melibatkan Oscorp.
Sutradara Marc Webb mencoba memberikan gambaran seorang superhero yang jor-joran menerima serangan musuh, tapi dia juga masih butuh cinta. Dia masih mencari misteri mengenai kedua orang tuanya yang tega meninggalkan dan menitipkannya kepada Aunt May (Sally Field) sewaktu kecil.
Banyak adegan spektakuler yang dilakukan di jalan Manhattan. Jika ditilik, cerita-cerita Marvel di dalam film sepertinya mulai mengikuti jejak The Avengers, yang memporak-porandakan jalanan New York. Konsep itu juga diikuti oleh film Captain America: The Winter Soldier sebelumnya.
Marc Webb kembali dipercaya duduk sebagai sutradara, dengan bantuan efek khusus komputer oleh sinametografer handal, Dan Mindel, film ini menjadi asyik ditonton. Banyak pemeran pengganti (stunt man) yang dilibatkan, ratusan mobil yang saling menabrak juga ribuan figuran yang berada di jalanan New York.
Kata sang produser Matt Tolmach, New York sangat bagus terlihat di dalam kamera. “Kita tidak bisa palsukan New York. Hanya ada tekstur kota dan sebagian besar produksi desainer mendapatkan efek visual yang bagus,” katanya.
Kabarnya, di TASM2, akan muncul karakter Mary Jane Watson (MJ), kekasih Peter. Sebelumnya MJ akan diperankan oleh Shailene Woodley yang terkenal lewat film Divergent keluaran Marvel pula. Tapi pada detik terakhir, Woodley batal menjadi MJ. Kabarnya karena Divergent laris, sehingga kemungkinan akan dibuat sekuelnya. Hal tersebut mengantisipasi kebingungan akan dua karakter tersebut.
Menurut Webb, dihilangkannya adegan MJ agar kisah percintaan Peter dan Gwen menjadi fokus. “Kalau di dalam komik, diceritakan Gwen mati lalu muncul Marry Jane di tengah-tengah shock Peter. Lalu muncul keraguan dari Peter lewat montase sosok Gwen dan MJ. Tapi kami melihat hubungan Peter dan Gwen begitu suci dan kuat, jadi pertimbangan itu MJ tidak dimunculkan dulu,” kata Webb.
ALIA FATHIYAH