Hhmmm.. agak berat nih ODOPFeb18 day10 kali ini. Berbicara soal perbatasan Indonesia dengan negara lain.
Saya pernah membaca artikel mengenai hal ini di Majalah Tempo, udah lama. Saat itu Tempo mengupas bagaimana nasib orang Indonesia di wilayah yang berbatasan dengan Malaysia.
Iii yang menarik dan sampai sekarang kadang bikin saya teringat.
Sudah bukan hal asing lagi, harga barang di wilayah yang berbatasan dengan Indonesia itu sangat mahal. Belum lagi mereka harus menempuh jalanan yang sangat jauh, jadi memakan waktu lama dan duit yang banyak untuk transportasi. Akhirnya mereka membeli barang di Malaysia. Mereka hanya berjalan beberapa meter, lalu bisa membeli semua keperluan rumah dengan mudahnya. Harga lebih murah, waktu dan jarak yang ditempuh lebih cepat.
Bahkaannn…ini yang bikin saya nggak habis pikir, kok bisa sih? Ada sebuah rumah, ketika posisi dia di ruang tamu, dia masih di wilayah Indonesia. Tapi ketika dia sudah di dapur, dia masuk ke wilayah Malaysia. Bingunkan lo? Hahahahah
Saking bingung, akhirnya gue berfikir begini, apa sih di Indonesia yang nggak aneh?
Jujur nih, jika berbicara soal Indonesia saya skeptis, kritis, sinis, dan is is lainnya lah.
Mau bantu juga susah, karena kita nggak punya power untuk mengubah itu, tapi para steak holder nya yang punya kemampuan mengubah hal-hal bingung ini. Yekan? Coba, bisa apa kita? Nothing. (kalau ada yang bisa tulis di komen yaks)
Jadi wajar dan gak bisa disalahkan jika terdengar isu-isu kalau masyarakat di perbatasan Indonesia itu orangorangnya sudah nggak nasionalis. Yaiyalaahhh….gimana mereka mikir nasionalis, pemerintah aja nggak mikir ‘perut’ mereka, malah pemerintah lain yang memikirkan itu. Bahkan kabarnya, pemerintah tetangga itu membolehkan banget WNI untuk nyebrang melakukan hal itu. Justru katanya pemerintah tetangga lebih perhatian.
No wonder, pemerintah kita lagi pada sibuk ngejagain kursinya supaya nggak pindah ke orang lain. Jadi mereka ‘nggak kemana-mana’ , nggak tau kalau ada rakyat miskin dan butuh bantuan di wilayah bagian minim yang kemungkinan bisa membelot ke sebelah.
Pemerintah sadar warganya hilang, pas lagi pemilihan pilkada atau pemilu. Mereka bingung jumlah berbeda yang didata dan kenyataan. Apa kabarnya bapak ibu pejabat terhormat?? Kemana aja selama ini?
Saya palingan pingin ke sana, mau lihat aja kondisi gimana, kok bisa di satu rumah ada 2 negara? yang ada bakal saya tulis di blog dan saya bikin vlog,
hahahaha….indonesiaku..indonesiaku..
AAL
Satu rumah dua negara….keren
hahahaha beneran keren masss…ada di majalah tempo, sampai foto rumah dan pemiliknya juga ada
Luar biasa tuh kalo ada ada dua negara dalam satu rumah, hihihi…semogaa cepat ditangani oleh Pemerintah RI, ya. Wah postingannya berbobot banget.
Hehehhe hebat ya Indonesia bunn
Jelas percaya dong, mbak. Saia pernah ke sana soalnya tahun 2015 lalu, hehe. Tepatnya berada di Pulau Sebatik, Kalimantan Utara. Salah satu beranda terdepan nusantara yang unik.
Jika berkenan, ini catper saya waktu menengok perbatasan2 di sana:
http://www.ujungmimpi.com/2015/05/pulau-sebatik-mengintip-perbatasan.html