5 Bulan Bedrest Kehamilan

Lima bulan sudah saya di rumah saja tanpa melakukan kegiatan apapun.Ini record yang menakjubkan mengingat saya dikenal sebagai orang yang pecicilan, hiperaktif, gesit dan selalu melakukan semuanya sendiri.

Rasanya? Jangan ditanya deh, bisa dibayangkan sendiri, hihihih. Tapi semua itu tentu ada hikmahnya, saya belajar makin sabar (aslinya saya nggak sabaran,mungkin ini cara Allah untuk membuat saya menjadi orang sabar), saya jadi deket dengan dua jagoan, Uton dan Rafa. Kelucuan dan melihat mereka berdua aja udah seneng banget. Udah berasa happy dan menikmati kebersamaa dengan mereka meski ngos-ngosan karena perut semakin membesar.

Yup! Kalau mau dihitung usia kandungan sudah 27 minggu, sebentar lagi 7 bulan. Badan sudah membesar, perut semakin membuncit, perubahan di fisik sudah kelihatan, menghitam di beberapa tempat. My baby- kita di rumah memanggilnya Ahmad- sudah semakin gesit. Btw, my baby is a boy again!!! Heeehehehe, jadi gw punya tiga baby boy di rumah dan eyke paling cantik di rumah. Kenapa dinamakan Ahmad, karena kami ingin membuat Trio Mamat. Yang pertama Muhammad, lalu Rahmat dan ketiga ini Ahmad. Jadi Uton dan Rafa sudah mengerti kalau saya memanggil “Maattt….” mereka akan bertanya, Mat berapa? kwkwkwkw lucukaannn…

Dan Alhamdulilah sudah 1,5 bulan ini saya sudah tidak flek lagi meski tiap ke kamar mandi bawaan parno. Tapi sebelumnya, karena keseringan flek selama hamil saya jatohnya jadi pasrah. Tapi tetep berdoa Ahmad selalu sehat waalafiat.

Ahmad semakin membesar, keinginan untuk makan semakin tinggi. Tapi lagi-agi harus sabar, karena tidak ada orang yang bisa diandalkan untuk mememnuhinya. Kalau sedang weekend, masih bisa babeh diandalkan, tapi kalau sudah hari kerja, terpaksa sabar-sabar diri jika kelaperan. Di rumah tanpa pembantu yang menginap, hanya pulang pergi yang bekerja 3 jam saja. Kiddosku masih 12 tahun si abang uton, dan yang kecil masih 8 tahun. Saya tinggal di perumahan yang jauh dari mana-mana. Kawasan Gading Serpong pinggiran yang keluar komplek langsung jalan raya besar dan ruko yang masih kosong. Tak ada pasar di komplek, kalau minta delivery makanan, mereka nggak ada yang mau karena jauh. Mulai dari McD, KFC, Solaria, Pizza hut. Kebayangkan, gimana kondisi di perumahan ini.

Lagi-lagi jatuhnya sabaarrrr. Cuma berdoa Ahmad bakal jadi anak sabar, karena katanya kondisi ibu ketika hamil akan mempengaruhi bayinya kelak. Memang, waktu awal kehamilan di trimester pertama, emosi nggak jelas. Kerjaan nangis terus karena merasa tidak bisa melakukan apa-apa.Tidak bisa makan enak, tidak bisa pergi kemanapun yang disuka. Tapi kesininya semuanya proses, terlebih ketika pembantu rumah tangga yang sudah bekerja 3 tahun tidak balik lagi, padhal dia tahu kondisi majikannya seperti ini. Semua cuma bisa disyukuri dan sabar.

Jujur, saya sebenarnya bosan mendengar kata “sabar”. Semua orang, teman, saudara, sahabat, selalu mengatakan sabaaaarrrrr… I just human being….Apalagi dengan sifat dan karakter dasar yang pecicilan. Tapi lagi-lagi, saya mencoba berbicara dengan diri sendiri, semua yang terjadi di atas muka bumi ini atas seizin Allah. Allah pasti sedang menguji seseorang sesuai kemampuannya. Setelah kesulitan itu pasti akan datang kemudahan. Allah pasti memberi yang terbaik untuk umatnya, dan ini adalah momen yang terbaik untuk saya. Begitu terus saya berbicara pada diri sendiri. Itung-itung menambah keimanan, kebijaksanaan dan proses meningkatkan spiritual menjelang usia 40 tahun pada Desember besok.

Kegiatan saya setiap hari selama lima bulan mau tahu ngapain aja? Memang nggak selalu sama, tapi beberapa pekan seperti ini: Bangun solat shubuh, siapin susu Uton dan Rafa juga sarapan untuk sekolah. Lalu untuk babeh, setelah semua pergi sekolah dan kerja kira-kira pukul 10.00 saya tiduran sebentar. Atau nonton film dari hard disk yang isinya film-film Hollywood (I’m a movies freak, u knoww). Makan siang seadanya, sy pesen katering deket rumah, tapi karena katering itu menyediakan untuk anak sekolah, jd lebih cocok untuk anak2, sedangkan makan saya dan Ahmad? Kadang babeh beliin masakan padang deket rumah yang rasanya standar, atau nekat masak seadanya, sambil terus2an duduk di kursi (sy mengurangi banyak berdiri), atau makan seadanya goreng telor. Kalau pas nyokap ke rumah, Alhamdulillah masih ada masakan yang normal dan menjanjikanlahhh. Lalu siangnya bisa tidur atau bablas nonton film sampai kidos pulang sekolah. Atau siangnya saya narsis bin eksis estrem di media sosial, mulai dari FB, Twitter, Path kalau lagi srek yaaa blog ini.

Malamnya, ajarin kidos belajar. Itu semua saya melakukannya sambil tiduran, dan sebisa mungkin mengurangi banyak berdiri. Itu bukan bedrest ya? Abis piyeeee, mana bisa mengandalkan dua anak kecil ganteng dan babehnya melakukan semua itu? Dulu, waktu pembantu blom mudik memang dia yang melakukan semuanya. Tapi sekarang, mau gak mau ya saya. semua dijalani dengan Bismillah dan berdoa, baby sehat dan gak flek lagi. Kalau pas nyokap di rumah, pasti nyokap siap membantu.

Moga-moga cerita saya ini bisa di share untuk yang lain, yang mungkin punya nasib mirip saya. Sabar saja, banyakin dekat ke Tuhan dan berfikir positif. Kalau tidak, ALhamdulillah karena Anda sangat beruntung. Minya doanya, persalinan yang diperkirakan akhir Januari 2015 nanti berjalan dengan lancar ya, saya ingin normal dan semuanya sehat walafiat. Amin Yra

Sunday, 2 Nov 2014. Home Alone