Bertemu dengan mantan Presiden Habibie, merupakan momen yang paling berkesan. Sebenarnya ini bukan pertama kali bertemu beliau, sebelumnya saya sudah pernah bertemu ketika mengikuti pengajian yang diadakan ponakannya, Adrie Subono. Pengajian Kopaja (Komunitas pengajian Java Musikindo, sayang sekarang sudah tamat). Ketika ada kesempatan untuk mewawancarai orang paling jenius di Indonesia ini tentu saya sangat excited, saya pun mengajukan diri.
Dengan beberapa orang teman, kita ke rumahnya di kawasan Kuningan Jakarta Selatan. Setelah menunggu beberapa saat di ruang tamu (disambut oleh bapak2 tua, ajudannya x yaa), kita menunggu di ruang tamu. DI sana foto-foto dengan latar Pak Habibie dan Bu Ainun bertebaran dan kita pun dengan narsisnya berfoto-foto.
Tidak berapa lama kita diminta masuk ke dalam perpustakaan yang super besar dan indah. Mengingatkan seperti di film Harry Potter, buku berjejer dengan rapi, ada tangga menuju ke atas dengan penuh nuansa kayu jati.
Lumayan lama menunggu hingga akhirnya beliau datang sambil mengunyah permen mint bermerk Roche warna biru. Wangi menyerbak seiring kehadiran beliau. Pertama bertemu beliau langsung wanti-wanti. “Panggil eyang saja ya,”katanya sambil tertawa.
Aura dan magnet dari seorang BJ Habibie begitu kuat. Beliau langsung menguasai pembicaraan tanpa kami dikasih kesempatan untuk bertanya. Beliau, jika sudah bicara harus runut dan terstruktur, terkesan perfeksionist.Ketika kita memotong pembicaraan dengan pertanyaan lain di luar konteks yang sedang dia bicarakan, dia tak mau menjawabnya tanpa menyelesaikan lebih dulu.
Saat pertemuan kebetulan film Habibie Ainun sedang booming dan telah menguasai lebih dari 3 juta penonton. Seorang Habibie yang dikenal sebagai mantan presiden RI, mantan menristek dan orang paling jenius terlihat begitu down to earth. Tak sedikit beliau tertawa lepas, tertawa kencang dan suara yang menggelegar. Ciri khasnya jika sedang berbicara begitu semangat, menularkan kepada kami yang setia mendengarkan.
Tapi suara beliau bisa langsung pelan, dan tiba-tiba matanya basah ketika sudah membicarakan Bu Ainun. Dia mengusap matanya ketika membacakan puisi khusus dibuat untuk istrinya yang telah lebih dulu pergi.
Pertemuan yang memakan waktu 2 jam itu ditutup dengan foto bersama. Beliau sangat welcome ketika kami dengan pecicilannya dari atas sampai bawah ruang perpustakaan foto-foto. Pengalaman yang menyenangkan dan membawa pulang pesan, punya anak harus seperti Habibie. hehehehe
ALia Fathiyah
gimana caranya ketemu pak habibie?? kalo saya samperin kerumahnyabn gmana??? harus bwt janji ???
Saya berencana ingin wawancara Pàk Habibie untuk tugas kampus. Bagaimana cara buat janji wawancaranya?
Maaf baru balas, sepertinya sulit untuk wawancara pak Habibie, karena harus melewati beberapa tahapan agar bisa di approve sama beliau. Maaf tdk bs bantu, salam
tahapan nya apa saja untuk bertemu dengn Beliau ?
Sangat sulit, tidak semua media bisa bertemu beliau, ini kebetulan saya bersama teman-teman di Tempo. Harus ada kenalan dengan asisten pribadinya dan pakai surat permohonan, soal di approve atau gak, gak bisa diterka juga. salam
kalau ingin ketemu dan harus pakai surat dan janji gimana ya kak tolong infonya karena sumber motivasi saya adalah beliau
Sulit untuk bertemu pak Habibie, apalagi sekarang2 ini beliau sakit2an terus. Harus melewati proses rumit dan hanya orang tertentu, itu juga tergantung dari asprinya, maaf ya gak bisa bantu. Kalau boleh saran, jika mendengarr ada info kehadiran Pak Habibie di suatu tempat, datangin aja, panggil dia eyang, baik banget dan penyayang orangnya, Gudlak ya
Kalau langsung datang ke rumahnya bisa tidak bu? Saya ingin cium tangannya
Mba saya dari lampung pengen sekali jumpa dengan beliau mohon info dan sarannya mba