Dua mobil bertarung di jalanan sempit, kanan jurang, kiri tebing kokoh. Pertaruhannya nyawa, masuk jurang dan meledak, atau menabrak tebing dan hancur. Mobil bertenaga super itu melaju kencang berkelok-kelok. Keduanya mendominasi jalan tanpa ampun. Wajah pengemudinya terlihat geram, dan mengeluarkan kekuatan mobil untuk meraih kemenangan. Tapi wajah keduanya berubah ramah ketika sampai di tempat tujuan, si pengemudinya Dominic Toretto (Vin Diesel) dan Brian O’Connor (Paul Walker). Penonton pun menghembuskan nafas lega.
Silahkan duduk manis menonton The Fast and Furious 6 (FF6) yang disajikan sang sutradara, Justin Lin. Meski selama dua jam film, adrenalin kita dipacu seperti balapan mobil di film tersebut, tapi Lin mampu mengatasi filmnya menjadi sebuah hiburan yang menyenangkan, asik dan tidak membosankan.
Setelah sukses dengan misi perampokan di Rio de Jeneiro (FF5), Toretto dan anggota ganknya menyebar, hidup kaya raya dari hasil rampok. Brian hidup tenang bersama Mia ( Jordana Brewster ) di sebuah pulau dengan seorang putra. Gisele (Gal Gadot) dan Hang (Sun Kang) pindah ke Tokyo dan hidup bahagia, sedangkan Roman (Tyrese Gibson) dan Tej (Ludacris) hidup mewah dikelilingi wanita.
Tapi kenyamanan mereka mulai terusik ketika agen diplomatic security services (DSS), Luke Hobbs (Dwayne Johnson) menyelidiki serangkaian ke konvoi militer Rusia dan meyakini kalau Owen Shaw (Luke Evans) sebagai pelakunya. Shaw memiliki tim kuat dan sulit dihentikan di dunia internasional. Hobbs meminta bantuan Toretto.
Toretto tidak bisa menolak tawaran Hobbs karena memperlihatkan foto mantan kekasihnya, Letty Ortiz (Michelle Rodriguez) yang ternyata masih hidup. Lalu ia mengumpulkan semua timnya di London, dengan persyaratan, catatan kriminal mereka dihapuskan, bisa membawa Letty pulang dan mereka diizinkan pulang ke Amerika Serikat.
Petualangan mengasyikkan pun dimulai….
FF6 lebih berotot, lebih macho, lebih besar dan lebih bergemuruh akan ledakan. Lin melibatkan berbagai macam kendaraan, berbagai macam seni bela diri, tapi memperkecil plot komedi serta jalinan asmara. Banyaknya efek khusus pada film ini makin mempengaruhi jalan cerita semakin dahsyat.
Dalam Fast and Furious, kejahatan dapat dilakukan dengan menggunakan mobil, dan setiap masalah bisa diselesaikan dengan menambah mobil yang tentunya lebih canggih. Dalam film ke enam ini, Lin seakan telah menemukan kecanggihannya dalam meracik film sehingga ingin menebus kegagalannya yang lalu dengan banyaknya aksi kejar-kejaran yang melibatkan kendaraan lapis baja, tank, tombak besi, pesawat kargo. Belum lagi aksi lompatan yang tentunya tidak masuk dalam logika. Di adegan ketika Letty terlempar ke udara tapi berhasil ditangkap oleh Dom dan terjatuh di kaca mobil depan. Masih tetap hidup! Memang terlihat membodohi penonton, tapi dimaafkan, karena dikemas dengan menyenangkan dan keren.
Adegan aksi kejar-kejaran dengan pesawat kargopun juga menjadi bagian yang jangan dilupakan untuk dibicarakan. Pada adegan tersebut, Lin memberikan porsi durasi lebih banyak, tanpa penonton bosan melihatnya.
Kembalinya Letty (Michelle Rodriguez) sehingga mengumpulkan semua anggota FF seperti formasi awal. Lin juga memberikan porsi sama untuk masing-masing pemain yang karakternya sudah terbentuk kuat di benak penonton ini, meski selalu masuk pemain baru.
Bagi produser dan penulis naskah, Morgan untuk membawa Rodrigues kembali sudah direncanakan sejak awal. “Selama ini, kami tidak pernah membawa Letty kembali ke Fast and Furious, kami mencari cara bagaimana Letty ini kembali untuk mengembalikan formasi awal dari anggota di film ini,” kata Morgan.
Adegan fighting antara Letty dengan Riley (Gina Carano) adalah bagian yang menarik. Keduanya tanpa menggunakan senjata apapun, bertarung hebat. Ini memang kemauan Lin untuk menyelipkan adegan fighting antar wanita. “Saya membutuhkan seorang yang secara fisik bisa melakukannya,dan Gina adalah kandidat terbaik,” kata Lin. Carano sendiri adalah seorang atlet muay thay yang juga menguasai kikcboxing.
Bahkan adegan kebut-kebutan antara Letty dan Dom, secara nyata memang dilakukan langsung di jalanan London. “Percaya atau tidak adegan itu sangat emosional,” kata Morgan.
Aktor Indonesia, Joe Taslim (Jah) yang muncul sejak awal hingga akhir film, mampu berakting sejajar dengan pemain Holywood lainnya. Joe diberikan scene khusus oleh Lin, mempamerkan keahliannya dalam bela diri. “Itu scene yang sangat mahal. Saya sangat berterima kasih kepada Justin Lin yang juga membolehkan saya menggunakan satu kalimat bahasa Indonesia di film. Itu jati diri saya,” kata Joe bangga. Joe diberikan kesempatan mengucapkan “Hantam mereka!”. Ini pertama kalinya bahasa Indonesia masuk ke perfilman Hollywood yang selama ini didominasi bahasa Mandarin atau Jepang.
Lin sepertinya sudah mengerti apa yang diinginkan penonton, bagian sudut mana yang harus ditonjolkan. Jika penonton setia pada film ini, akan terlihat benang merah dari Fast & Furious: Tokyo Drift (2006), Fast & Furious (2009), Fast Five (2011) dan FF6. Lin dan si penulis naskah, Chris Morgan mengkaitkan satu sama lain dengan baik. Lin membantu penonton untuk mengingatnya dengan sepenggal gambar yang dicomot-comot. Sehingga berbagai pertanyaan terjawab, meski masih ada yang menggantung untuk FF7 yang disutradarai James Wan (Saw, Dead Silence, Saw III).
Melihat keberhasilan Lin untuk FF6, banyak kalangan yang meragukan James Wan bisa menjadikan film FF7 semenarik FF6. “James Wan seorang sutradara yang hebat, sepertinya dia tidak membutuhkan saran saya. Dia pasti telah memiliki sudut pandang untuk film ini, meski ini film besar, penuh aksi, banyak kru tapi pasti hasilnya akan menyenangkan dan menarik,” kata Lin. Kita tunggu saja!
The Fast and Furious 6
Cast: Vin Diesel, Paul Walker, Dwayne Johnson, Joe Taslim
Sutradara: Justin Lin
Penulis Naskah: Chris Morgan
Produser: Chris Morgan, Vin Diesel
ALIA FATHIYAH